Kamis, 19 Januari 2017

Bebek Berkepala Anjing

Ada satu cerita yang sangat disukai Suara Emas yang ditulis oleh Om Jok dalam buku antologi Fabelnya. Cerita itu berjudul Bebek Berkepala Anjing. Ceritanya tidak terlalu rumit tetapi sangat berkesan. Tapi semua ini tidak penting. Bagi Suara Emas, Tokoh utama cerita ini mengingatkannya pada sahabat yang telah lama menghilang dan tak pernah lagi muncul sejak demo kenaikan BBM di tahun 2012. Maka tatkala, Suara Emas diminta untuk menceritakan salah satu cerita yang paling berkesan buatnya kepada murid-muridnya, maka ia pun menceritakan Bebek Berkepala Anjing ini. Kira-kira ceritanya seperti ini (Cerita ini tidak seperti versi asli yang ada di dalam buku Om Jok, tetapi hanya versi yang diingat oleh Suara Emas, jadi mungkin ceritanya sedikit amburadul) :

Di pinggir sungai, di sebuah hutan liar yang jauh dari hiruk-pikuk pemukiman manusia, hiduplah seekor Bebek yang dungu, miskin, dan tentu saja tidak punya nafsu untuk bercinta. Ia dungu, karena ia tak pernah lari ketika hewan-hewan buas mengintainya. Ia miskin karena setiap harinya ia hanya bisa memakan sampah yang ada di sungai (ia pernah memakan tai manusia, tapi itupun hanya seperempatnya) dan ia benar-benar tak punya nafsu ketika ia digoda oleh bebek-bebek yang paling cantik, ataupun bebek yang paling ganteng sekalipun.

"Ia tidak dungu, ia gila,"kata Merpati yang selalu hinggap di sebuah pohon dekat si Bebek menjalankan aktivitasnya.

Sehari-harinya si Bebek lompat di pinggir sungai untuk mencari makanan, dan ketika sudah mendapatkan makanan, sekali kunyah ia langsung naik ke daratan. Dan setelah itu ia tertidur hingga bangun di sebuah pagi keesokan harinya. Ia tak punya teman. Ia dungu dan miskin dan tak punya nafsu untuk bercinta.

Suatu hari, ada seekor Harimau yang mengintainya ketika ia berada di dalam sungai untuk mencari tai yang lezat yang akan dimakannya. ketika ia naik ke daratan, Harimau itu langsung lari menerjangnya tetapi tepat saat si bebek dan Harimau berjarak 0,01 cm, Harimau itu berhenti.

"Baumu busuk, Bebek. Busuk seperti tai manusia," Ujar Harimau.

"Aku memang sudah memakan tai manusia. Apa kau mau memakanku tuan Harimau?" balas bebek.

"Aku pikir-pikir dulu."

"Kau akan rugi memakanku. Kau hanya memakan daging mentah yang busuk sepertiku. Kau tahu? Sekarang sudah banyak bebek yang dipanggang ketika dimakan. Katanya lebih segar ketika dicampurkan dengan apa bumbu hitam cair yang terbuat dari kacang kedelai. Manusia menyukainya. Manusia yang mengaku dirinya cerdas itu, yang selalu membuang tainya di sungai."

"Oh begitu ya?"

"Ya, jika kau ingin cerdas seperti manusia. Makanlah makanan seperti manusia. Bebek yang dipanggang, tapi aku tahu kau juga tolol, kau bahkan tidak bisa memanggang, jadi kusarankan kau ke pemukiman manusia."

Setelah berkata seperti ini Harimau itu langsung hilang dalam sekejap.

Hari berikutnya, seekor Anjing yang berkepala mohawk mendatangi si Bebek yang sedang tertidur pulas. Anjing itu lalu membangunkannya. Si Bebek yang sedang bermimpi indah itu lalu terbangun. 

"Kau membuyarkan mimpi indahku, Anjing!"

"Maaf  Bebek, tapi sudah seminggu ini aku tidak bisa menemukan tuanku yang membawaku kesini. Dan aku tersesat, aku ingin pulang kembali ke rumah majikanku."

"Oh aku khawatir mungkin tuanmu sudah dimakan Babi."

"Oh benarkah? Aku baru tahu kalau Babi bisa memakan manusia."

"Ah kupikir Babi memang bisa memakan manusia. Kau ingin pulang? Sebenarnya aku tahu jalan untuk pulang."

"Kalau begitu, segeralah beri tahu aku, aku sudah kelaparan. Mungkin istri majikanku sudah menyiapkan makanan untukku."

Maka si Bebek pun membisikkan beberapa kalimat ke telinga Anjing Mohawk itu, tetapi entah mengapa saat membisikkan beberapa kata, mulut si Bebek terbuka lebar, dan lebar, dan lebar, dan sangat lebar hingga kelapa Anjing itupun masuk ke dalam mulutnya, lalu perlahan si Bebek pun mengalami perubahan (Mungkin metamorfosis atau evolusi, Suara Emas tidak begitu yakin) dan pada akhirnya kedua binatang itupun menyatu dan lahirlah perubahan yang dahsyat tetapi tanpa cahaya, ataupun efek-efek dramatis seperti adegan klise dalam film sains fiction, Bebek berkepala Anjing.

"Oh tidak. Aku merasakan kakiku berselaput,"ujar Anjing.

"Memang berselaput Anjing. Tap tenag kita berada di dalam tubuh yang sama. Aku hanya meminjam sebagian tubuhmu untuk keluar dari hutan ini," kata Angsa. Dalam tubuh yang sama.

"Kau mau apa?"

"Tubuhmu kupakai agar binatang karnivora keparat lainnya tidak memakanku."

"Tapi ini aneh, kakimu masih berselaput."

"Kupikir semakin aneh, binatang-binatang lain akan semakin takut. Ayolah, aku mau mencicipi bebek panggang yang katanya enak untuk manusia."

"Kau jenius."

"Oh tidak, ini hanya fusion. Aku pernah menontonnya pada film aneh yang ditonton manusia."

***

Dan seperti itulah sahabat kita, Suara Emas, menceritakan kisah Bebek Berkepala Anjing kepada murid-muridnya. Dan setiap kali ia menceritakan kisah ini, ia akan mengingat sahabatnya yang hilang setelah demo mahasiswa saat kenaikan BBM terjadi di tahun 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar