Jumat, 03 Februari 2017

Tur (Roberto Bolaño)

Aku harus mewawancarai John Malone, musisi yang telah lama menghilang. Lima tahun sebelumnya, Malone telah keluar dari kegelapan yang biasa menyelimuti para legenda, dan dia benar-benar tidak lagi populer untuk dijadikan berita meskipun para penggemarnya tidak melupakan namanya. Pada dekade ketujuh abad ke dua puluh satu, bersama Jacob Morley dan Dan Endycott, dia mendirikan sebuah grup bernama Broken Zoo, salah satu grup musik rock yang sangat sukses di era itu. Broken Zoo merekam album pertamanya pada tahun 1966. Album ini sangat luar biasa, dan menjadi keluaran terbaik di Inggris di pertengahan enam puluhan bersama The Beatles dan The Rolling Stones yang berada dalam formasi utama. Album kedua keluar dengan sangat cepat yang mengejutkan semua orang, yang ternyata lebih baik dari album pertama. Broken Zoo telah mengadakan tur Eropa dan sebuah tur di Amerika Serikat. Tur di Amerika Utara berlanjut selama beberapa bulan. Selama mereka berkunjung dari kota ke kota, albumnya menembus tangga lagu dan berhasil menduduki peringkat pertama. Ketika mereka kembali ke London, mereka memutuskan untuk beristirahat selama beberapa hari. Morley mendiami rumahnya yang baru saja dibelinya di pinggiran kota London, dimana disana dia memiliki sebuah studio rekaman pribadi. Endycott tetap menyibukkan dirinya bersama para penggemarnya yang cantik yang selalu mengelilinginya hingga salah satu dari mereka meluluhkannya dan mereka membeli rumah di Belgravia dan memutuskan untuk menikah. Tentang Malone, dia seperti orang yang tidak memiliki gairah. Menurut beberapa buku tentang Broken Zoo, dia pernah menghadiri “pesta-pesta aneh,”  meskipun yang penulis maksudkan dengan “aneh’ tidak sepenuhnya jelas. Aku mengira kalau yang mereka katakan kemudian utnuk mengindikasikan pengaruh seks dan obat-obatan. Segera setelah itu Malone menghilang. Dan setelah membiarkan sebulan atau dua bulan berlalu, manajer Broken Zoo mengadakan konferensi Pers, dimana dia mengakui yang sudah diketahui setiap orang: John Malone telah keluar dari grup tanpa sebuah penjelasan. Tidak lama setelah itu, Morley dan Endycott, bersama drumer Ronnie Palmer, dan pemain tambahan yang dipanggil Corrigan, membeberkan versi mereka sendiri dari peristiwa-peristiwa tersebut. Malone tidak pernah menemui seseorang kecuali Palmer. Dia menghubunginya tiga minggu setelah dia menghilang, hanya untuk mengatakan kalau dirinya baik-baik saja dan mengatakan untuk tidak menunggunya karena dia tidak berniat untuk kembali. Banyak orang berpikir kalau ini adalah akhir dari karir grup musik mereka. Malone adalah musisi yang paling keren diantara semuanya dan sulit membayangkan Broken Zoo tetap eksis tanpanya. Tetapi kemudian Morley kembali ke rumahnya selama sebulan atau kurang lebih seperti itu, dan Endycott juga mengikutinya dan berlatih selama sepuluh jam dalam sehari, hingga mereka menyusun bersama album ketiganya. Berlawananan dengan ekspektasi dari para kritikus, album ketiga Broken Zoo lebih baik dibanding dengan album pertama dan kedua. Tujuh puluh persen materi di album pertama ditulis oleh Malone: Lirik sama baiknya dengan musik. Pada album kedua, kontribusinya menjadi tujuh puluh lima persen. Sisanya dibuat oleh Morley dan Endycott, kecuali untuk trek pertama, yang seperti sebuah anomali, dengan lirik tambahan ditulis oleh Morley dan Palmer. Untuk album ketiga, bagaimanapun, Morley dan Endycott menulis sembilan puluh persen materi, dan sepuluh persen sisanya diciptakan oleh Palmer, Morley, Endycott dan seorang anggota baru, Venable, yang baru bergabung ketika Malone menyatakan bahwa dia tidak akan kembali. Salah satu lagu mereka didedikasikan untuk Malone. Tidak ada kebencian dalam liriknya. Hanya persahabatan dan kekaguman. Lagu ini diberi judul “When are You Going to Come Back?”* lagu ini dirilis sebagai singel dan hanya dalam dua minggu berhasil memuncaki tangga lagu di London. Malone, tentu saja tidak kembali, dan meskipun di waktu itu, beberapa jurnalis ikut mencarinya, semua upaya mereka sia-sia. Bahkan ada sebuah rumor kalau dia telah mati di sebuah kota di Prancis dan terkubur di dalam kuburan orang-orang miskin. Album ketiga Broken Zoo diikuti oleh album keempat yang disambut dengan pujian yang sama, dan setelah album keempat, mereka merilis album kelima dan  keenam, dua album yang tanpa cacat, perwujudan sempurna dari grup ini, dan setelah album-album itu mereka vakum untuk sementara waktu tetapi tidak lama kemudian mereka mengeluarkan album ketujuh yang masih sangat bagus, dan dilanjutkan album kedelapan, dan di pertengahan delapan puluhan mereka menciptakan album kesembilan, album dobel yang lain, dan Morley dan Endycott pasti telah melakukan perjanjian dengan Iblis karena album ini merajai dunia, dari Jepang hingga Belanda, dari New Zealand hingga Kanada, membanjiri Thailand seperti sebuah Tornado. Kemudian mereka memutuskan berhenti, meskipun mulai sekarang dan seterusnya, pada sebuah acara tertentu, mereka kembali memainkan lagu-lagu lama mereka di tempat spesial. Pada tahun 1995, seorang jurnalis dari Rolling Stone menemukan tempat Malone tinggal. Artikelnya membingungkan para fans fanatik Broken Zoo, yang masih menyukai album vinyl pertama mereka. Tetapi kebanyakan pembaca majalah itu seperti tidak peduli yang dialami oleh musisi yang diperkirakan mati itu. Sebaliknya, kehidupan Malone sepanjang tahun tersebut merupakan kehidupan merana. Ketika dia meninggalkan London, dia kembali ke rumah orang tuanya.  Hanya seperti itu. Dia menetap selama dua tahun, tidak melakukan apa-apa, sementara rekan-rekan segrupnya bertekad menguasai dunia.



Diterjemahkan dari The Tour di buku The Secret of Evil Karya Roberto Bolaño (New Direction Book).